Sempurnanya Cinta Matematika
Jika diikutkan prinsip geometri,
Jarak antara dua titik mestilah lurus,
Fokus pada titik depannya,
Serta tidak melencong lagi.
Begitu juga dengan cinta,
Cinta itu sempurna,
Jika tertumpu dengan satu objek,
Tidak akan menoleh ke mana-mana,
Dan tidak akan mencari yang lain.
Mencintaimu
Bagaikan
Pertemuan titik tengah
Antara jarak titik Paksi- Y dan Paksi-X
Mencintaimu
Ibarat
Kuasa dua sempurna
Antara jiwa dan raga
Mencintaimu
Ibarat
Min pada terma mod dan median
Antara bahagia dan duka
Saat bahagia itu memilikimu
Akan berduka setiap saat jika kehilanganmu
Benjamin Asin
Kaki Lima yang Gelap Itu
Saat aku berjalan,
di kaki lima yang gelap itu,
suasananya – amat tidak menyenangkan,
keselesaan; langsung tidak terasa,
namun entah mengapa
tetap ada manusia,
yang sanggup;
menjadikan kaki lima itu,
sebagai rumah tempat berteduh,
dari hujan basah juga terik panas.
Lantas,
aku cuba letakkan,
diriku pada tempat mereka,
ahhhh… sungguh aku tak mampu,
menempuh dugaan sedemikian itu.
Ya Tuhan,
berilah mereka perlindungan,
berliah mereka kekuatanan,
berilah mereka ketahanan,
agar dapat terus kuat,
menjalani kehidupan – di kaki lima yang gelap itu.
Asyraff Jamin,
Petaling Street
Yang Sudah Itu Sudah
Punya anggota sempurna
Tapi ada mata, buta
Ada telinga, tuli
Ada mulut, bisu
Ada tangan, kudong
Hati diam tak bersuara
Maka di mana beraninya?
Langkahnya mendabik dada
Pada yang lemah sentiasa
Ilmu setinggi menara mendunia
Namun adab serendah lumpur dan bersahaja
Angkuh seakan dirinya Maha Kuasa
Sedang ia berjalan sebagai seorang yang hina.
Hidungnya ada, lupa tidak dapat menghidu wangi
Alah katanya tapi busuk bau makin menjadi-jadi
Mencuri ilham satu yang pasti
Kini hilang tanpa disedari
Manakan tidak, punca ideanya tiada lagi.
Ke puncak tinggi dia terbang
Tapi hendak turuni pulang ia tumbang
Cita-cita, impian tidaklah cemerlang
Semoga sedar diri wahai palsunya petualang.
Ramadani Suhaimi