Skip to content

UTUSAN SARAWAK

SUMBER MAKLUMAT ERA BAHARU

Primary Menu
  • LAMAN UTAMA
  • IKLAN
  • SEMASA
  • WILAYAH
    • Selatan
    • Tengah
    • Utara
  • TEMPATAN
  • NASIONAL
  • INSPIRASI
  • KESIHATAN
  • ADVERTORIAL
  • RENCANA
  • TEKNOLOGI
  • PENDIDIKAN
  • BISNES
  • MAHKAMAH
  • JENAYAH
  • KEMALANGAN
  • KEBAKARAN
  • KOLUM
  • GLOBAL
  • SUKAN
  • WBS
  • Home
  • WBS
  • PUISI
  • WBS

PUISI

Utusan Sarawak 2 years ago

Kala Dana

Bertamu sebentar ke Kala Dana

dari kehendak diri dan jiwa

mentari menerpa terik

bersama-sama pacuan empat roda

menyapa nyaman

meleraikan batin hiba.

Kala Dana

terasing dari tubuh kota

sepi menyenangkan

penuh lapang seadanya

menyegarkan rohani dan akal

dari kebingitan kota penuh melalaikan

sering tertimpa krisis kehidupan bertalu-talu

di bumi nyata nan ditakluki ujian.

Di Menara Tinjau, aku

memilih saujana pantai memukau

memilih samudera gelora

memilih rhu yang mengunikkan

panorama alam nan mengasyikkan

menenangkan mata dan hati yang muram dan gundah

karangan memori memeriang lavender ternilai

kini ku beredar

semangat matahari petang

membawa tuah sebelum senja tua.

Zainulariffin Zawawi

Mukah, Sarawak. 

Musafir Rindu

Dingin terasa hembusan bayu

mata bundar terbuntang luas

seperti hari-hari biasa

tangkas bangkit persiapkan diri

Terdengar seruan takbir bergema

memecah sunyi di fajar hari

ternyata lebaran kembali menyapa

kemeriahan dahulu tidak kurasa

Daku teringat yang jauh di mata

suara bonda lembut memanggil

senyuman ayah terukir indah

hangatnya salam masih terasa

disulami tawa riang saudara-mara

Namun kini realiti menerpa

kenangan indah semakin sirna

tenggelam dalam ketentuan takdir

hanya bergelut dalam nestapa

menahan rindu mencengkam jiwa

begitulah lebaran

si sang musafir.

Nur Ermie Shahirah Romie

IPG Kampus Rajang, April 2023

Hanya Rindu

Mata tak ingin berpaling

namun lukisan ini 

tetap tertinggal pergi

menahan sebak merintih

air mata tak terbendung

lalu aku tewas 

sendu dan pilu.

Saat ini

jiwa direntap 

kita terpisah

oleh masa dan ruang 

pasrah dan reda

menyedari tidak sendiri

merasa seperti ini

teman bergelar ibu

acapkali bergelumang gelora 

lewat saat ini. 

Wahai putri

andai kautahu

saat memelukmu tadi

aku sudah rindu

lalu kuharapkan dakapan itu

erat tersemat di hati

agar aku bisa bertahan

bersama memori lalu

saat kita berjauhan. 

Kudoakan 

langkahmu diiringi berkah

usahamu dipermudah

kau tetap dirimu

putri yang kukenal

ratna sujana

hati budi kirana

tidak tertipu segala goda

bahkan kuat iman dan raga.

Kala terpandang potret ini

atma kembali syahdu

membayangi sebahagian jiwaku

pernah tertinggal di situ

usah bimbang 

andai terlintas tinta ini

aku hanya rindu

pada segala tentang dirimu.

Amira Sonia

UTP-KL

Mei 2020

Continue Reading

Previous: Cerpen “Syawal” – Sebuah Realisme Manis
Next: Martha Hati

Arkib

  • TERMA & SYARAT
  • PENAFIAN
  • HUBUNGI KAMI
Utusan Sarawak By Warta Niaga Sdn.Bhd | MoreNews by AF themes.