Pudarnya ManisTamar
Manis tamar
dalam kemam lidah
tetap pudar rasanya
sama seperti jiwa
yang masih runtuh
mencari sosok ayah
di meja makan biar
sudah lima musim berlalu.
Bingit beduk dipalu
seiring azan sore
tidak mampu memecahkan sunyi
dalam kamar sukma
merindu kelibat ayah
menyenduk kasih masakan ibu.
Ramadan kali ini masih
berisi dengan sepi
ayah yang pergi sudah nyaman
dalam pelukan Illahi
di negeri abadi.
Nabillah Bolhassan
Universiti Teknologi Sarawak
Tangga Rumah Patah
Dalam kotak ingatan
terlihat segala gelap menjadi terang
susuk tubuh membelakang pandang
serak bonda meneriak
kayu api belum dicari
air tempayan setengah isi
perlahan ayah penuhi tuntutan
memikul perit di bahu
dapur berasap kembali.
Usai Subuh kuali berkelahi
bau tumis sambal kering
geraknya dalam malap cahaya
tangkas lantai berbunyi
sejadah sudah bersidai
ampaian kasih bonda penuh
mencelik hujung Syaaban.
Bermusim bonda pulang
tinggal tergantung sepi kenang
tatkala melintas tadi senja
tangga patah belum berganti batu
sejadahnya menadah hiba tumpah.
Dalia Kasim
Kuching, Mac 2023.
Satu Penantian
Hari demi hari
berlalu sepi
ku disini setia menanti
hadirmu hanya setahun sekali
kupanjatkan syukur ke hadrat ilahi
diberi kudrat untuk memuliakanmu lagi.
Ahlan Ya Ramadan,
Bulan penuh keberkatan
yang dinanti-nantikan
tasbih dan tahmid suci
pasti menjelari dinihari
dengan ayat-ayat suci
menjadi pedoman
mengabidkan diri.
Sapinah Abd. Nasir
IPG Kampus Rajang