Gerimis Merdeka
Indahnya pagi ini
Alam semesta di gerimis pagi
Dingin dan nyaman
Membuai jiwa membelah aman
Di sinilah ku berdiri
Berpasak di kaki bumi
Berpencak di hujung jerami
Bukan menaut momokan pagi
Mendengar kabut ribut pagi
Kau pakukan kakiku ke tanahmu
Biar berdarah seluas gangga
Agar tak bisa diterpa oleh mereka yang mahu mengusirku keluar
Di sinilah kita berdiri
Bersama menyemai hati sanubari
Menjunjung titah sang purbawi
Bersatu bersama membela nusa dan bangsa
Kau patrikan nyawaku
Biar menyulam rasa bersatu
Agar bisa kita singkirkan perosak bangsa dan negara
Demi sebuah negara merdeka
Demi ibu pertiwiku tercinta
Abdul Wahab Jaini
Jabatan Pendidikan Negeri Sarawak
Baru Aku Tahu
Baru aku tahu
Sakitnya putus cinta
Pedih dihati
Rasa diguris belati
Darah mengalir
Tanpa henti
Menjunam ke dasar hati
Tapi beringatlah
Dia pernah menganyam cita, impian dan mimpi denganmu
Pintu dan tingkap hatinya pernah dibuka untukmu
Baru kini aku tahu
Lebih sakit cinta ditolak
Sedih hatinya bukan kepalang
Luka hatinya rasa dibelah
Dicincang lumat
Dikerenyet
Muka diconteng arang
comot hitam warnanya
Hinanya dipandang begini
Bukan cemuhan dipinta
Hanya secubit cinta
Sejemput kasih
Secekut sayang
Tapi sejuta nista diperoleh
Aleva Anak Stephen Lek
Lembaga Pelabuhan Bintulu
Bejana Kasih untuk Pemugar Budi
(istimewa buat barisan hadapan)
Memugar Budi di Taman Amalan
Mengorban diri di medan perjuangan
Menjunjung amanah dalam gendongan
Mengait bunga-bunga senyum keindahan
Menikmati bersama kemanisan sebuah kebahagiaan
Keringat diladung menjadi saksi
Airmata ditakung tumpah sendiri
Keluh dilakar di diari hati
Nyanyian alun rahsia sanubari
Mengigit jiwa yang bernada sepi
Pemugar Budi adiwira kami
Bejana Kasih untukmu ini
Tiada galang mengganti bakti
Hanya doa redha Izzati
Mengurniakan segala yang kau hajati
Ayuh senyumlah kembali wira kami
Usaikan lelahmu yang masih berbaki
Bawalah bejana kasih cenderahati
Tegar semangat terus berjuang untuk pertiwi
Ke langkah akhir kau pasti diingati
Terima kasih adiwira kami
Zumiriyah Hassim