

Tidur yang Masih Bangun
Dalam lena yang separuh mimpi,
aku mendengar derap waktu berlalu,
desir tayar di lorong sempit,
lalu-lalang manusia yang tak pernah berhenti.
Di kota ini, malam tak mengenal diam,
neon berkedip, sibuk berbisik,
menyulut resah dalam kantung mata,
membakar damai dalam detik yang singkat.
Aku ingin tidur yang sebenar tidur,
bukan terjaga dalam lena palsu,
bukan mimpi yang dihujani dering,
bukan nyenyak yang tercarik bayang.
Aku rindu bunyi angin di celah daun,
bukan gemuruh mesin menelan sunyi,
aku ingin gelap yang mendakap,
bukan kelam yang menjebak sepi.
Tuhan, di mana lena yang damai?
Di mana pagi yang tidak tergesa?
Di mana manusia tidak mengejar,
tetapi berjalan bersama waktu yang rela?
Aku masih bangun dalam tidur ini,
mengharap malam mengerti rintih,
andai ada ruang untuk terlelap,
biarlah ia dalam pelukan yang benar-benar hening.
Rayner RK
2025
Pinjam
Pinjamkan hatimu
pinjamkanlah seketika
untukku berteduh
selagi hujan masih lebat
agarku masih kuat
bukakan hatimu
bukakanlah perlahan
agar sinarmu tak berlebihan
untuk kau harungi jalan berliku
merempuh belantara
menuju senja
pejamkan matamu
pinjamkanlah lenaku
tatkala senja berlabuh
Malam bersauh
kerana sinarmu
hanyalah pinjaman
Salleh Muslim
SSB Kuching, Sarawak
25 Mac 2025
jala tua
di hulu sana
kulihat seorang lelaki
terbongkok-bongkok menarik jala
seraya mendengus melepas beban
derita pada Batang Cinta
bermudik mengheret jala tua
menembus hampa hidup
nafas tuanya
menemani perjalanan tanpa kata
jala tua penuh luka yang dibalut duka
mungkin esok tak lagi mencium matahari
Qurratu Aini Izzatie
Sungai Bakong, Miri
Sarawak
2025